Bejaaat! Sudah Pengangguran
Eh, Bawa Minggat Pacar...
SURABAYA, kabarlucu.com
Eh, Bawa Minggat Pacar...
SURABAYA, kabarlucu.com
Lelaki bernama Nanang ini benar-benar kurang ajar alias bejat. Makanya, jangan meniru ulah Nanang yang bejat ini, ya? Mosok, sudah penggangguran, eh malah membawa minggat anak orang. Akibatnya? Baca berita selengkapnya yang kami kutip dari surabaya.detik.com di bawah ini, ya:
Hubungan cinta yang tak direstui orang tua kadang membuat nekat bagi yang sedang dimabuk cinta. Karena faktor itulah, Nanang Santriono (25), warga Bandar Kedungmulyo, Jombang, nekat membawa lari pacarnya, Wulan (18) -bukan nama sebenarnya-, ke Kota Probolinggo.
"Orangtua korban lewat kerabatnya menemukan anaknya di Kecamatan Tomas, Probolinggo. Orang tua korban yang tak terima anaknya dibawa lari lalu melapor ke kami," kata Kapolsek Tenggilis, AKP Slamet Sugiharto, kepada wartawan di mapolsek, Minggu (29/8/2010).
Setelah mengamankan Nanang, pengakuan yang membuat hati orang tua Wulan bertambah hancur adalah Nanang mengaku bahwa hubungan keduanya sudah kebablasan. Bahkan hubungan intim itu sudah mereka lakukan sejak tahun 2008 atau saat Wulan sedang bersekolah dan ikut neneknya di Jombang. Padahal saat itu orang tua korban atas laporan neneknya sudah melarang Wulan berpacaran dengan tersangka karena masih pengangguran dan suka mabuk-mabukan.
"Tetapi larangan itu malah mengintimkan hubungan keduanya. Atas bujuk rayu tersangka, korban kehilangan kegadisannya di rumah neneknya. Dan selanjutnya hubungan itu semakin sering dilakukan oleh keduanya," tambah Slamet.
Karena gadis asal Kutisari Utara itu masih saja berhubungan dengan Nanang, maka pada Mei lalu orang tua Wulan memindahkan anaknya ke Surabaya. Namun perpisahan itu tidak membuat Nanang putus asa. Ditujunya Surabaya dan dihadapinya hidup dengan menjadi pegawai di sebuah pabrik makanan ringan dan pabrik plastik.
Karena tujuannya memang adalah Wulan, maka dengan sembunyi-sembunyi mereka masih terus berpacaran dan berhubungan intim. Tetapi karena perjumpaan yang terbatas, Nanang menjadi nekat. Pada Jumat (27/8/2010) pagi Nanang menjemput Wulan dan mengajaknya kabur. Itu dilakukan saat orangtua Wulan sedang tidak ada di rumah. Nanang mengajak Wulan ke rumah salah satu kerabatnya di Probolinggo.
"Di Probolinggo, tersangka masih sempat berhubungan intim dengan korban sampai orang tua menemukan keberadaannya," tandas Slamet.(det/klc-1)
Hubungan cinta yang tak direstui orang tua kadang membuat nekat bagi yang sedang dimabuk cinta. Karena faktor itulah, Nanang Santriono (25), warga Bandar Kedungmulyo, Jombang, nekat membawa lari pacarnya, Wulan (18) -bukan nama sebenarnya-, ke Kota Probolinggo.
"Orangtua korban lewat kerabatnya menemukan anaknya di Kecamatan Tomas, Probolinggo. Orang tua korban yang tak terima anaknya dibawa lari lalu melapor ke kami," kata Kapolsek Tenggilis, AKP Slamet Sugiharto, kepada wartawan di mapolsek, Minggu (29/8/2010).
Setelah mengamankan Nanang, pengakuan yang membuat hati orang tua Wulan bertambah hancur adalah Nanang mengaku bahwa hubungan keduanya sudah kebablasan. Bahkan hubungan intim itu sudah mereka lakukan sejak tahun 2008 atau saat Wulan sedang bersekolah dan ikut neneknya di Jombang. Padahal saat itu orang tua korban atas laporan neneknya sudah melarang Wulan berpacaran dengan tersangka karena masih pengangguran dan suka mabuk-mabukan.
"Tetapi larangan itu malah mengintimkan hubungan keduanya. Atas bujuk rayu tersangka, korban kehilangan kegadisannya di rumah neneknya. Dan selanjutnya hubungan itu semakin sering dilakukan oleh keduanya," tambah Slamet.
Karena gadis asal Kutisari Utara itu masih saja berhubungan dengan Nanang, maka pada Mei lalu orang tua Wulan memindahkan anaknya ke Surabaya. Namun perpisahan itu tidak membuat Nanang putus asa. Ditujunya Surabaya dan dihadapinya hidup dengan menjadi pegawai di sebuah pabrik makanan ringan dan pabrik plastik.
Karena tujuannya memang adalah Wulan, maka dengan sembunyi-sembunyi mereka masih terus berpacaran dan berhubungan intim. Tetapi karena perjumpaan yang terbatas, Nanang menjadi nekat. Pada Jumat (27/8/2010) pagi Nanang menjemput Wulan dan mengajaknya kabur. Itu dilakukan saat orangtua Wulan sedang tidak ada di rumah. Nanang mengajak Wulan ke rumah salah satu kerabatnya di Probolinggo.
"Di Probolinggo, tersangka masih sempat berhubungan intim dengan korban sampai orang tua menemukan keberadaannya," tandas Slamet.(det/klc-1)
0 Response to " "