KabarLucu.Com

MUKAKUNING, kabarlucu.com

Masih ingat dengan lagu anak-anak yang dipopulerkan Jushua? Itu lho, lagu berjudul "Diobok-diobok" ciptaan Papa T Bob. Sebagian lirik lagunya: diobok-obok, airnya diobok-obok... banyak ikannya pada mabok... Kalau menyimak lagu tersebut, berarti yang diobok-obok adalah air. Nah, istilah diobok-obok akhirnya semakin populer di mana-mana. Tak terkecuali dalam urusan razia.

Urusan obok-obok alias razia yang dilakukan aparat kepolisian di wilayah Pulau Batam ini, patut mendapat acungan jempol. Ingin tahu kabarnya? Berikut adalah kabar yang dilansir dari posmetrobatam.com :

Tak hanya sibuk mengantisipasi tindak kejahatan di lokasi yang ramai pengunjung, namun polisi juga tak henti -hentinya mengobok-obok dan melakukan melakukan patroli di lokasi yang belakangan dianggap rawan tindak kejahatan.

Polsek Seibeduk akhir pekan ini mengadakan patroli rutin dengan merazia tempat-tempat yang diduga sebagai salah satu tempat yang berpotensi, mengundang tindak kriminal. Salah satunya di Bukit Kemuning yang berada di balik Perumahan Nusa Indah Mangsang.

Sekitar lima pasangan muda mudi yang menggunakan motor dijaring dalam razia pekat itu.
Saat dirazia, mereka sedang berduaan di atas motor di areal yang saat ini sudah dipasang papan larangan melewati batas waktu.

Apalagi sudah banyak keluhan yang dilontarkan masyarakat, karena lokasi itu kerap menggunakan lokasi tersebut uuntuk tempat bercinta.

Razia dilakukan sekitar pukul 22.00 WIB, operasi yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Seibeduk Ajun Komisaris Polisi (AKP) Arwin A Wientama langsung merangsek ke dalam areal terbuka, yang berada di sisi kiri jalan raya menuju perumahan Bukit Kemuning.

Meski areal itu sudah diberi penerangan jalan, namun para pengunjung liar itu memilih untuk menuju ke areal yang lebih dalam. Jarum jam sudah merayap ke waktu tengah malam, beberapa pasangan yang tengah duduk-duduk di atas motor kaget, saat anggota berpakaian dinas dan berpakaian preman langsung mendatangi mereka.

Selanjutnya, para pasangan itu digiring ke tepi jalan untuk pendataan. Meski diantaranya merasa tidak terima dirazia, namun saat diberi pengertian bahwa sudah melampaui batas waktu , barulah mereka mau digelandang ke Mapolsek Seibeduk.

Dari hasil pendataan yang dilakuka di Polsek, ternyata para remaja yang terjaring ini kebanyakan berasal dari Batuaji. Mereka mengaku mendatangi lokasi tersebut untuk bersantai-santai. Namun saat ditanya apakah mereka tahu kalau di tempat itu sudah dipasang papan larangan berpacaran, mereka mengaku tidak tahu.

Arwin menyebutkan, rangkaian razia yang dilakukan pihaknya ini sudah rutin dilaksanakan. Meski sebelumnya sudah banyak laporan dari masyarakat tentang pasangan pacaran yang ada di lokasi itu, bahkan cenderung melakukan tindakan asusila.

“Ini razia pekat semua untuk usaha antisipasi. Lagian saat ini bulan Ramadan selayaknya kita saling hormat menghormati,” ungkap Arwin.

Tak hanya lokasi yang diduga banyak digunakan untuk berbut mesum, jajaran yang dipimpinnya beberapa waktu silam juga sudah melakukan penyisiran dan merazia peredaran miras yang ada di Seibeduk hasilnya, ratusan botol miras terjaring dalam razia itu. “Semua kita lakukan untuk memberikan kenyamanan kepada warga untuk beribadah puasa,” kata Arwin. (pmbc/klc-1)