PONOROGO, kabarlucu.com
Seorang gadis belia warga Desa Broto, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, yang masih duduk di bangku SMP dipaksa harus melayani nafsu binatang sembilan preman kampung di tempat tinggalnya.
Kejadian ini bermula ketika korban yang berinisial Din (14) ini, diajak bermain ke rumah Eko (17), salah satu tersangka pencabulan yang berada di Desa Sedarat, Kecamatan Balong, Selasa (21/9). Namun tak disangka, ternyata di dalam rumah tersangka ini terdapat delapan rekannya yang pesta minuman keras (miras).
Karena pengaruh miras, kedelapan teman Eko ini memiliki niat setan. Mereka langsung membawa Din ke dalam kamar dan melakukan tindakan tak senonoh secara bergiliran.
Setelah puas melakukan nafsu bejatnya, kesembilan tersangka ini memberikan uang kepada korban senilai Rp 70 ribu hasil patungan tersangka.
"Rumah Eko dalam keadaan ditinggal orangtuanya. Sebab, kedua orangtuanya menjadi TKI di Malaysia," jelas Kapolsek Balong Polres Ponorogo, AKP Suwito, Rabu (22/9/2010).
Kejadian tersebut baru diketahui orangtua korban, ketika korban pulang ke rumah. Saat itu, wajah dan mulut korban mengalami luka yang sangat serius dan terdapat bercakan darah pada bagian bibir.
"Ayah korban yang curiga, langsung menanyai apa yang terjadi pada putrinya itu. Selanjutnya, ayah korban melaporkan kejadian itu kepada aparat kepolisian. Kemudian kesembilan pelaku langsung kita amankan saat itu juga," terang Kapolsek Balong.
Kesembilan pelaku diketahui berinisial Jae (21), Dar (23), Ahmad (16), Geng (24), Eko (23), Sup (16), Ton (17), Bidin (21) serta Dwi (17), yang kesemuanya merupakan warga Desa Tatung, Kecamatan Balong.
Sementara, dari pengakuan Ahmad, salah satu pelaku, munculnya nafsu bejatnya itu ketika dia asyik minum-minuman miras bersama rekannya. dari situlah, tiba-tiba muncul seorang wanita yang masih belia tersebut.
"Wanita itu mulai jam 19.00 malam sudah ‘digilir’ teman-teman, termasuk saya. Ya, memakainya (memperkosanya, red) secara bergantian hingga menjelang subuh baru kita selesai," aku Ahmad.
(beritajatim.com/klc-1)
Seorang gadis belia warga Desa Broto, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, yang masih duduk di bangku SMP dipaksa harus melayani nafsu binatang sembilan preman kampung di tempat tinggalnya.
Kejadian ini bermula ketika korban yang berinisial Din (14) ini, diajak bermain ke rumah Eko (17), salah satu tersangka pencabulan yang berada di Desa Sedarat, Kecamatan Balong, Selasa (21/9). Namun tak disangka, ternyata di dalam rumah tersangka ini terdapat delapan rekannya yang pesta minuman keras (miras).
Karena pengaruh miras, kedelapan teman Eko ini memiliki niat setan. Mereka langsung membawa Din ke dalam kamar dan melakukan tindakan tak senonoh secara bergiliran.
Setelah puas melakukan nafsu bejatnya, kesembilan tersangka ini memberikan uang kepada korban senilai Rp 70 ribu hasil patungan tersangka.
"Rumah Eko dalam keadaan ditinggal orangtuanya. Sebab, kedua orangtuanya menjadi TKI di Malaysia," jelas Kapolsek Balong Polres Ponorogo, AKP Suwito, Rabu (22/9/2010).
Kejadian tersebut baru diketahui orangtua korban, ketika korban pulang ke rumah. Saat itu, wajah dan mulut korban mengalami luka yang sangat serius dan terdapat bercakan darah pada bagian bibir.
"Ayah korban yang curiga, langsung menanyai apa yang terjadi pada putrinya itu. Selanjutnya, ayah korban melaporkan kejadian itu kepada aparat kepolisian. Kemudian kesembilan pelaku langsung kita amankan saat itu juga," terang Kapolsek Balong.
Kesembilan pelaku diketahui berinisial Jae (21), Dar (23), Ahmad (16), Geng (24), Eko (23), Sup (16), Ton (17), Bidin (21) serta Dwi (17), yang kesemuanya merupakan warga Desa Tatung, Kecamatan Balong.
Sementara, dari pengakuan Ahmad, salah satu pelaku, munculnya nafsu bejatnya itu ketika dia asyik minum-minuman miras bersama rekannya. dari situlah, tiba-tiba muncul seorang wanita yang masih belia tersebut.
"Wanita itu mulai jam 19.00 malam sudah ‘digilir’ teman-teman, termasuk saya. Ya, memakainya (memperkosanya, red) secara bergantian hingga menjelang subuh baru kita selesai," aku Ahmad.
(beritajatim.com/klc-1)
0 Response to "Wiiiiih... Bejat... Bejat! Sembilan Preman Ramai-ramai Perkosa Siswi SMP"