Oknum dokter bedah satu ini, memang keterlaluan. Mentang-mentang tenaganya sangat dibutuhkan, eeeeh... mudik ke rumah asalnya di Pulau Jawa secara diam-diam alias enggak minta ijin pimpinannya. Akibatnya, ada seorang pasien yang seharusnya dibedah saat itu juga, terpaksa terlantar. Gimana ini? Khan kasihan si pasien itu....
Terkait dokter bedah yang mudik tersebut, inilah kabar yang kami kutip dari tvOne Online secara lengkap:
Operasi bedah Amaq, pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya, Kabupaten Lombok Tengah, gagal dilakukan. Pasalnya, dokter spesialis bedah di rumah sakit tersebut dr. Evan S.pB meninggalkan rumah sakit untuk pulang kampung.
"Padahal sudah masuk ruang bedah," kata Direktur RSUD Praya, L. Sahri Haris SKm di Lombok Tengah, Jumat (3/8/2010).
Dokter spesialis itu sebenarnya sudah menetapkan jadwal untuk melakukan operasi bedah terhadap pasien bernama Amaq, warga Mertak Tombok, Kecamatan Praya.
"Kita sudah berusaha kontak dengan dokter yang bersangkutan, namun sudah pulang kampung tanpa izin kami," kata Sahri.
Sahri menjelaskan, dokter spesialis bedah di Lombok Tengah hanya satu, yakni dr Evan sendiri. Karena itu, tenaga dr Evan sangat dibutuhkan oleh pasien. Namun demikian, dengan kepulangan dr Evana ke Pulau Jawa, maka pelayanan kepada pasien menjadi terganggu.
"Kita kecewa dengan sikap dokter yang pulang tanpa pamit tersebut," jelas Sahri, seraya menjelaskan, dr Evan saat ini berstatus Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah (CPNSD) Kabupaten Lombok Tengah. Dengan statusnya sebagai CPNS itu, maka seharusnya ia memohon izin kepada pimpinan.
"Dia itu bawahan saya di rumah sakit karena dia seorang calon PNS, maka seharusnya ia menghargai pimpinannya," ungkap Sahri.
Terhadap sikap membandel dokter tersebut, maka Sahri menandaskan, pihaknya akan segera membuatkan surat teguran kepada yang bersangkutan. "Kita akan membuat surat tegur secara tertulis kepada yang bersangkutan, bila perlu kita akan panggil," jelasnya.
Sahri menambahkan dirinya akan bersikap tegas kepada siapa pun tidak terkecuali dokter spesialis yang tidak disiplin dengan tugasnya melayani masyarakat.
Diakui Sahri, RSUD Praya saat ini memang masih kekurangan tenaga dokter spesialis. Namun demikian jangan sampai karena kekurangan itu, lalu tenaga dokter spesialis itu bisa melaksanakan tugas secara serampangan.
Sampai saat ini dokter spesialis di RSUD Praya hanya delapan orang yang terdiri atas dokter spesialis anak satu orang, dokter spesialis penyakit dalam dua orang, spesialis radiologi, spesialis kandungan, spesialis anastesi, spesialis kulit kelamin masing masing satu orang. "Setidaknya kita masih butuhkan delapan dokter spesialis lagi," jelasnya. (ant/klc-1)
0 Response to "Yeee... Dokter Bedah Mudik... Akibatnya, Pasien Terlantar..."